Tampilkan postingan dengan label LP. Ma'arif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label LP. Ma'arif. Tampilkan semua postingan

Kamis, 20 September 2018

Ma'arif NU Banyumas Paparkan Studi Islam di Forum Internasional

*Ma'arif NU Banyumas Paparkan Studi Islam di Forum Internasional*



Kendi, NU Online | Selasa, 18 September 2018 08:00
Palu, NU Online

Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang juga Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Fauzi menjadi peserta dalam Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS). AICIS digelar 17-20 September 2018 di IAIN Palu, Sulawesi Tengah.

Fauzi mengatakan dirinya hadir bersama dengan rombongan dan dua di antaranya pengurus LP Ma’arif NU Kabupaten Banyumas yang berada di dua kelompok yang berbeda. Keduanya yaitu Suparjo perwakilan dari IAIN Purwokerto dan Musmuallim mewakili Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

“Melalui forum AICIS ini dapat menemukan pengalaman baru dalam pengembangan studi Islam. Terlebih dua pengurus Ma’arif NU Kabupaten Banyumas ikut sebagai pemakalah yang akan mempresentasikan hasil risetnya masing-masing,” jelasnya, Senin (17/9) pada diskusi pembuka AICIS di Auditorium IAIN Palu.

Fauzi menambahkan bahwa Suparjo akan memaparkan judul utama Building Students’ Islamic Character by Using Information, Communication, and Technologies (ICT) Integrated with The Values of the Qur’an at Islamic University in Indonesia.

Sementara Musmuallim akan membawakan judul utama Pergulatan Sosial Moral Keagamaan Masyarakat Gunung Kemukus; Upaya Rekonstruksi Sosial melalui Education Policy dan Moral Education Berbasis Budaya.

Hadir dalam diskusi pembuka lima pembicara yang memberikan stimulus, bahan dan arah konferensi internasional kali ini. Adapun tema yang diusung pada AICIS kali ini, Islam in A Globalizing World; Text, Knowledge and Practice.

Menurut Fauzi forum ini diharapkan akan memberikan kemanfaatan dan pengalaman bagi pengembangan studi Islam di Indonesia. Kaitannya dengan lembaga pendidikan Ma’arif NU, bahwa pengembangan keilmuan dan keislaman harus multidisipliner bukan berdiri sendiri.

"Sehingga dalam praktiknya lembaga pendidikan bagaimana mampu mensinergikan antara keislaman, knowledge dan sains terapan,” jelasnya. (Red: Kendi Setiawan)