Tampilkan postingan dengan label damai. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label damai. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Juli 2018

Tertarik Islam Nusantara, 168 Masjid di Belgia Minta Imam Masjid Berasal dari NU

Ketua PBNU Marsudi Syuhud mengatakan bahwa model Islam di Indonesia (Islam Nusantara) saat ini sudah menjadi rujukan negara-negara di dunia dalam menciptakan kondisi damai dan menyejukkan sesuai dengan tujuan Islam yaitu Rahmatan lil Alamin. Saat ini, Islam Nusantara menjadi tema utama dan sudah ditunggu-tunggu kehadirannya di seluruh dunia. Ia mengungkapkan beberapa contoh seperti di Belgia terdapat 168 masjid yang meminta Imam masjid yang berasal dari NU.

“Negara-negara luar negeri sudah datang ke NU. tidak hanya negara Barat. Uni Eropa, Amerika, Inggris termasuk Timur Tengah dan Afrika,” ungkapnya saat memberikan penjelasan posisi NU menghadapi kondisi kekinian pada Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) Ke-1 NU Lampung di Bandarlampung, Ahad (1/7) malam.

Ia juga mengisahkan tentang perjuangan PBNU yang telah membantu Afghanistan dalam upaya perdamaian negara yang ratusan tahun dilanda konflik ini. Ia mengungkapkan bahwa belum pernah ulama Afghanistan dari suku-suku yang ada, berkumpul dalam satu majelis. Padahal para ulama ini memiliki madzhab dan tarikat yang sama. Namun terus terjadi permusuhan sampai ratusan tahun.

“Dan yang bisa mempertemukan adalah Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

Ia mengisahkan bagaimana waktu pertama dikumpulkan di Hotel Borobudur Jakarta, para ulama dari Afghanistan dari berbagai suku ini didudukkan dengan cara selang-seling agar dapat berkomunikasi dengan baik. Namun ternyata mereka tidak mau berkomunikasi karena sejarah panjang konflik antar suku mereka membuat suasana pertemuan tidak mencair.

Pada pertemuan pertama tersebut para ulama Afghanistan mendapatkan cerita tentang perjuangan para ulama Indonesia dalam mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perjuangan para ulama Indonesa dalam mewujudkan NKRI harus menghadapi berbagai tantangan dari berbagai kelompok melalui pengorbanan moril, materiil, jiwa dan raga.

Setelah itu lanjutnya, pada pertemuan kedua yang dilakukan di Turki sudah mulai terlihat perkembangan positif. Terlihat dari sudah terbukanya komunikasi dengan baik. Dan akhirnya pada pertemuan ketiga di Indonesia, PBNU membawa ulama Afghanistan ke pondok-pondok pesantren di Indonesia.

“Saat itulah mereka nangis saling berpelukan dan berkomitmen ingin mendirikan pondok pesantren seperti NU. Konsep seperti Islam di Nusantara inilah yang mereka inginkan ,” katannya menirukan ungkapan hati para ulama Afghanistan.

Akhirnya NU pun menjadi saudara dan ormas NU didirikan di Afghanistan dengan para menterinya menjadi pengurus NU. Dan setelah itulah NU memberikan program bea siswa kepada para pelajar Afghanistan untuk belajar tentang Islam Nusantara di Universitas Nahdlatul Ulama.

“Bagi pondok pesantren di Lampung yang berkenan menampung para pelajar dan santri dari Afghanistan bisa menghubungi PBNU,” katanya seraya menambahkan bahwa bukan hanya ke Afghanistan saja tapi model Islam Nusantara ini diinginkan oleh seluruh negara.
https://news.baldatuna.com/tertarik-islam-nusantara-168-masjid-di-belgia-minta-imam-masjid-berasal-dari-nu/

Akibat Memutus Shilaturrahim (Hubungan Keluarga)




Ada seorang yang kaya raya berangkat haji. Sebelum berangkat, ia menitipkan uangnya sebesar 10.000 Dinar kepada seseorang yang sudah terbiasa dipercaya untuk menitipkan barang atau uang.

Setelah selesai melaksanakan hajinya, orang kaya itu mendatangi rumah orang yang diberi amanah menyimpan uangnya tsb. Sesampainya di rumah orang itu, ternyata orang tersebut telah wafat.

Orang kaya itupun bertanya kepada ahli warisnya. Namun tidak satupun diantara ahli warisnya mengetahui perihal uang titipan tersebut. Orang kaya itupun kebingungan dan bertanya-tanya dalam hatinya, di manakah uang yang disimpan oleh orang yang diberi amanat tersebut?

Orang kaya itupun mendatangi seorang alim di kota Mekkah, lalu menceritakan tentang uangnya tersebut.

Orang alim itu berkata : "Di sepertiga malam akhir nanti, pergilah kamu ke Sumur Zam-Zam, panggillah nama temanmu yang kau titipi uang itu, dibibir sumur. Jika temanmu adalah orang yang baik , dan termasuk seorang ahli Surga, maka dia pasti akan menjawab panggilanmu, lalu tanyakanlah kepadanya, dimanakah ia menyimpan uangmu".

Pada akhir malam, orang kaya itupun pergi mendatangi Sumur Zam-Zam. Di bibir Sumur ia memanggil nama temannya yang ia titipi uang, hingga 3 kali ia panggil, namun tidak ada jawaban sama sekali.

Orang kaya itu pun kembali mendatangi orang Alim tersebut, lalu menceritakannya. Orang Alim itu kaget dan berkata : "Innaa Lillahi Wa Inna ilaihi Rooji'uun", jika memang temanmu tidak menjawab, aku takut dia termasuk golongan Ahli Neraka.

Jika memang demikian pergilah kamu ke Yaman, disana ada sebuah Sumur yang bernama "Barhut", dikatakan bahwa Sumur itu adalah bibir dari Neraka Jahannam...Datangilah di sepertiga malam akhir, dan panggillah nama temanmu itu".

Orang kaya itu pun pergi ke Yaman, lalu mendatangi Sumur Barhut di sepertiga malam akhir. Ia pun memanggil nama temannya yg ia titipi uang: "Yaa Fulan !" Baru sekali panggilan, tiba-tiba terdengar jawaban dari dalam Sumur.

Orang kaya itu pun merasa prihatin dengan keadaan temannya tersebut, lalu bertanya : "Dimanakah engkau menyimpan uangku?".

Dari dalam Sumur terdengar jawaban : "Aku menyimpan uangmu di sini dan di sini, di dalam rumahku, pergilah dan katakan kepada anak-anakku. Kamu akan mendapati uangmu kembali".

Orang kaya itupun bertanya : "Bagaimana bisa engkau tergolong sebagai orang yang ahli Neraka? Bukankah kau adalah orang yang baik dan memiliki sifat amanah?".

Orang itupun bercerita : *_"Sesungguhnya aku mempunyai seorang saudari perempuan yang faqir, lama kami tidak saling tegur sapa, sampai aku meninggal. Inilah yang menyebabkan aku tergolong sebagai ahli Neraka._*

JIka kau mau menolongku, datangilah saudariku tersebut, dan mintakan maaf kepadanya, dan ceritakan padanya, bagaimana keadaanku sekarang ini yang merasakan siksaan, karena putus tali silaturrahim dengannya".

Orang kaya itupun segera pergi ke rumah ahli waris temannya itu, lalu menceritakan dimana ayahnya meletakkan harta titipannya. Dan ternyata memang benar, uang tersebut masih utuh. Setelah itu, ia bertanya kepada anak-anak temannya itu, dimanakah rumah bibi mereka?

Setelah tahu alamatnya, iapun segera pergi ke rumah saudari perempuan temennya tersebut. Setelah bertemu, ia pun menceritakan apa yang di alami saudaranya di Alam Kubur.

Mendengar cerita orang kaya itu, perempuan itupun menangis dan memaafkan saudaranya, lalu ia memohon ampun dan mulai menyambung tali silaturrahim dengan anak-anak saudaranya".

Catatan :

*_Rosulullah Saw bersabda : "Tidak akan masuk Surga orang yang putus tali silaturrahim "._*

Diriwayat yg lain : *_"Orang yang putus tali silaturrahim akan mendapat laknat dari Allah , walaupun dia mati didepan Ka'bah"._*

Rosulullah Saw bersabda : *_"Tidak akan turun Rahmat Allah, kepada satu kaum, jika didalam kaum tersebut terdapat satu saja orang yang putus tali silaturrahim"._*

*_Orang yang putus tali silaturrahim, berarti telah putus hubungan dengan Alloh Swt...Berarti shalatnya bukan untuk Allah, puasanya bukan untuk Allah, dzikirnya, dan ibadah-ibadah lainnya bukan untuk Allah Swt._*

*_Allahumma Shalli 'Alaa Sayyidina Muhammad Wa 'Alaa Aali  Sayyidina Muhammad._*


Dawuh Mbah Kyai Kholil Bangkalan : Sejarah Berdirinya NU

“SIAPA YANG BERANI PADA NU AKAN HANCUR”



Suatu hari di tahun 1924 KHR As’ad Syamsul Arifin dipanggil Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan; “As'ad, kesini. Besok kamu pergi ke Hasyim Asy’ari Jombang. Tongkat ini antarkan, berikan pada Hasyim”.
“Ini (tongkat) kasihkan ya”, kata Syaikhona Kholil lantas membaca QS. Thaha ayat 17-21):
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١﴾
Artinya: “Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

Sampai di Tebuireng, Kiai Hasyim bertanya: “Siapa ini?”
“As’ad Kiai, saya disuruh Kiai Kholil untuk mengantar tongkat.”
“Tongkat apa?”
“Ini, Kiai.”
“Sebentar, sebentar…” Tongkat ini tidak langsung diambil Kiai Hasyim, tapi ditanya dulu mengapa Kiai Kholil memberi tongkat,“Bagaimana ceritanya?” .
Kiai As’ad lantas menyampaikan pesan dengan membacakan ayat:
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى ﴿١٧﴾ قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى ﴿١٨﴾ قَالَ أَلْقِهَا يَا مُوسَى ﴿١٩﴾ فَأَلْقَاهَا فَإِذَا هِيَ حَيَّةٌ تَسْعَى ﴿٢٠﴾ قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى ﴿٢١﴾
Artinya: “Apakah itu yang di tangan kananmu hai Musa? Berkata Musa: “Ini adalah tongkatku, aku berpegangan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” Allah berfirman: “Lemparkanlah ia, hai Musa!” Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba ia menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Allah berfirman: “Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula.”

"Alhamdulillah, nak, saya ingin mendirikan Jam’iyah Ulama. Saya teruskan kalau begini. Tongkat ini tongkat Nabi Musa yang diberikan Kiai Kholil kepada saya.”
Saat Kiai As’ad pamit pulang, “Ya, mari. Haturkan sama Kiai, bahwa rencana saya untuk mendirikan Jam’iyah Ulama akan diteruskan.”
Tahun 1924 akhir, Kiai As’ad dipanggil lagi oleh Kiai Kholil: “As'ad, kesini! Kamu tidak lupa rumahnya Hasyim?”
“Tidak, Kiai.”
“Ini tasbih antarkan.”
“Ya, Kiai.”
Kemudian tasbih itu dipegang ujungnya: “Yaa Jabbar, Yaa Jabbar, Yaa Jabbar. Yaa Qohhar, Yaa Qohhar, Yaa Qohhar.” Jadi Yaa Jabbar satu kali putaran tasbih. Yaa Qohhar satu kali putaran tasbih. . Kiai As’ad disuruh dzikir. “Ini”
Kiai As’ad menengadahkan lehernya. “Kok leher?”
“Ya, Kiai. Tolong diletakkan di leher saya supaya tidak terjatuh.”
“Ya, kalau begitu.”

Sesampai di Tebuireng, Kiai Hasyim bertanya: “Apa itu?”
“tasbih.”
“Masya Allah, Masya Allah. Saya diperhatikan betul oleh guru saya. Mana tasbihnya?”
“Ini, Kiai,”  Kata Kiai As’ad sambil menjulurkan leher
“Lho?”
“Ini, Kiai. Tasbih ini dikalungkan oleh Kiai ke leher saya, sampai sekarang saya tidak memegangnya. Saya takut su'ul adab (tidak sopan) kepada guru. Sebab tasbih ini untuk anda. Saya tidak akan berbuat apa-apa terhadap barang milik anda.”
Kemudian diambil oleh Kiai Hasyim: “Apa kata Kiai Kholil?”
“Yaa Jabbar, Yaa Jabbar, Yaa Jabbar. Yaa Qohhar, Yaa Qohhar, Yaa Qohhar.”
“Siapa yang berani pada NU akan hancur. Siapa yang berani pada Ulama akan hancur.” Ini dawuhnya.

Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan wafat tanggal 29 Ramadlan 1343 H, setahun sebelum Nahdlatul Ulama resmi didirikan pada tanggal 16 Rajab 1344 H / 31 Januari 1926.

Lahul Faatihah....
Wa lahumul faatihah.....

Hadits dan Doa 22 Syawwal 1439 H.



Hadist hari ini
Jum'at 22 Syawwal 1439

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَصَدَّقَ بِعَدْلِ تَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ، وَلاَ يَقْبَلُ اللَّهُ إِلاَّ الطَّيِّبَ، وَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُهَا بِيَمِينِهِ ثُمَّ يُرَبِّيهَا لِصَاحِبِهِ كَمَا يُرَبِّي أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ.
رواه البخاري

Dari Sayyidina Abu Hurairah رضيَ اللَّه عنهُ berkata: Rasulullah صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم bersabda yang maksudnya : Barang siapa yang bersedekah dengan sesuatu seperti kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal), sedangkan Allah tidak menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanannya lalu mengasuhnya untuk pemiliknya sebagaimana seorang dari kalian mengasuh anak kudanya, hingga menjadi seperti gunung.

*ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH*
Himpunan Alumni Abuya Almaliki
081938577305

=========[®]=========


Doa hari ini
Jum'at 22 Syawwal 1439

فَقَدِ ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُوْنَ وَزُلْزِلُوْا زِلْزَالاً شَدِيْدًا وَإِذْ يَقُوْلُ الْمُنَافِقُوْنَ وَالَّذِيْنَ فِي قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا الله وَرَسُوْلُُهُ إِلاَّ غُرُوْرً.

Maka sungguh diuji orang-orang yang beriman, dan mereka digoncangkan  dengan goncangan yang amat dahsyat. Dan ketika orang-orang munafik serta orang-orang yang ada penyakit di dalam hati mereka berkata:”Tidaklah Allah dan Rasul-Nya menjanjikan kepada kita melainkan perkara yang menipu saja.”(QS Al-Ahzab:12)

*Kutipan dari kitab SYAWARIQUL ANWAR Karangan Almagfur lahu ABUYA ASSAYYID MUHAMMAD ALAWI ALMALIKI ALHASANI*

Hai'ah ASH-SHOFWAH AL-MALIKIYYAH
Himpunan Alumni Abuya Almaliki
081938577305