Mas Panji

Meraih Sukses Dengan Ridlo Orang Tua, Para Guru, Keluarga, Sahabat, Murid, dan Masyarakat sekitar. Semoga Kita Selalu Diampuni dosa-dosanya. Sehingga Tak Pernah Lepas Dari Bimbingan Yang Maha Bijaksana, Maha Adil, Maha Mengetahui, Maha Menerima Taubat dari hamba-Nya.

Laman

  • Beranda
  • KISAH
  • Ayat Pendidikan
  • KKGPAI Banyumas
  • Kyai

Senin, 13 Agustus 2018

Masjid Jawa di Thailand


News Baldatuna
Home  Khazanah

Unik, Pengajian di Masjid Thailand Ini Gunakan Bahasa Jawa

Ardhabilly by Ardhabilly
 
 Mei 12, 2018
Unik, Pengajian di Masjid Thailand Ini Gunakan Bahasa Jawa
2.3k
SHARES
Ketua Delegasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis ke Negara-negara ASEAN mengatakan, Masjid Jawa (Jawa Mosque) menjadi sarana syiar Islam bagi Muslim di Bangkok Thailand.
“Masjid itu (Masjid Jawa) terus berfungsi sebagai sarana keagamaan dan pendidikan,” kata Kiai Cholil kepada NU Online, Jumat (11/5), usai mengunjungi masjid tersebut.
Ketua Komisi Dakwah MUI ini menerangkan, Masjid Jawa memiliki madrasah dengan jumlah siswa mencapai 200-an orang. Di masjid ini, pengajian Al-Qur’an digelar penuh selama satu pekan; Senin hingga Jumat untuk anak-anak dan hari Ahad untuk dewasa.
Masjid Jawa ini terletak di Sathorn Bangkok, Thailand tepatnya di Jalan Soi Charoen Rat 1 Yaek 9. Kawasan sekitar masjid dikenal dengan Soi Charoen Rat. Daerah ini merupakan kawasan yang dihuni banyak masyarakat Melayu dan keturunan dari perantauan orang Jawa.
Seorang Nahdliyin Zuhrah (putri H Muhammad Saleh, pendiri Masjid Jawa) dan Ma’rifah (cucu Kiai Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah) merupakan keturunan Jawa yang tinggal di sekitar masjid.
“Saat berkunjung ke Masjid Jawa, saya sempat berbincang-bincang dengan Ibu Ma’rifah dan Ibu Zuhrah,” ucapnya.
Pengajian bahasa Jawa dan Indonesia
Mengutip apa yang disampaikan Ma’rifah, Kiai Cholil menceritakan bahwa bahasa Indonesia diajarkan secara rutin di Madrasah Masjid Jawa. Tujuannya tidak lain adalah untuk terus memelihara rasa cinta terhadap Indonesia.
“Pengantar bahasa pembelajaran acap kali campur-campur antara bahasa Thailand, Indonesia, dan Jawa,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Kiai Cholil, pengajian-pengajian yang diselenggarakan di Masjid Jawa juga banyak menggunakan bahasa Indonesia dan Jawa, di samping bahasa Thailand.
“Tradisi khas Nusantara seperti beduk, pengajian, dan shalawatan bahkan juga tahlilan juga ada di Masjid Jawa ini. Terlihat suasana masyarakat sekitar masjid seperti budaya Jawa,” jelasnya.
Masjid Jawa didirikan di atas tanah Muhammad Saleh, seorang perantauan asal Rembang Jawa Tengah, pada 1906. Mulanya tanah tersebut merupakan tempat pengajian dan yasinan, lalu kemudian diwakafkan menjadi masjid dan tempat pendidikan.
Masjid ini berarsitektur Jawa dengan warna bangunan hijau muda dan atap limasan berundak tiga. Jika dilihat sepintas seperti Masjid Agung Kauman di Yogyakarta dalam ukuran mini.
Bangunan utama masjid berbentuk segi empat dengan ukuran 12 x 12 meter dan dilengkapi dengan empat pilar di tengah yang menjadi penyangga. Selain sisi arah kiblat, di tiga sisi lainnya terdapat masing-masing tiga pintu kayu.
Di luar bangunan utama, terdapat serambi dengan empat pintu yang terbuat dari jeruji besi. Di bagian depan (mihrab), terdapat sebuah mimbar kayu yang dilengkapi tangga. Di kanan dan kirinya terdapat dua buah jam lonceng, juga terbuat dari kayu.
Ada dua bangunan utama yaitu masjid dan madrasah berbentuk rumah panggung dengan aneka jejerankursi dan meja di kolong rumah. Sementara di seberang masjid ada tempat pemakaman Islam. Di samping kiri masjid terdapat prasasti peresmian masjid berbahasa Thailand.
“Interior masjid sungguh membuat saya merasa sedang berada di sebuah masjid tua di Jawa,” cerita Kiai Cholil. (Muchlishon/NU Online)

Related Posts

Islam datang lebih dulu ke Cina daripada ke Indonesia, ini Jejak Empat Utusan Nabi Muhammad di Cina
KHAZANAH

Islam datang lebih dulu ke Cina daripada ke Indonesia, ini Jejak Empat Utusan Nabi Muhammad di Cina

BY ARDHABILLY
 
 MEI 18, 2018
Lucu, Guru Besar ITS Terduga Pembela HTI Samakan Kata “Ijazah” dan “Mukjizat”
KHAZANAH

Lucu, Guru Besar ITS Terduga Pembela HTI Samakan Kata “Ijazah” dan “Mukjizat”

BY ARDHABILLY
 
 MEI 10, 2018
Home  Amien Rais

Amien Rais Sebut Indonesia Bangsa ‘Pekok’

Ardhabilly by Ardhabilly
 
 Mei 12, 2018
Amien Rais Sebut Indonesia Bangsa ‘Pekok’
1.8k
SHARES
Ketua Dewan Kehormatan PAN, Amien Rais kembali menyoroti masalah undang-undang di Indonesia yang dianggap pro asing itu merugikan rakyat. Salah satunya adalah UU migas. Oleh karena itu, ia menyebutkan bangsa Indonesia adalah bangsa pekok (bodoh). Apa alasannya?
“Ini ada UU yang aneh dan ajaib. Bahwa gas alam di perut bumi Indonesia, itu boleh digunakan oleh bangsa sendiri setelah bangsa lain dicukupi kebutuhannya,” kata Amien saat mengisi ceramah di Masjid Muthohirin Yogyakarta, Kamis (10/5/2018) malam.
Menurutnya, kebijakan tersebut aneh. Sebab, kebutuhan dalam negeri dikorbankan hanya demi memenuhi kebutuhan negara lain, seperti Tiongkok, Taiwan, dan Singapura.
“Ini mesti bangsa pekok (bodoh),” sindirnya.
Akibat kebijakan tersebut, lanjut Amien, Pabrik Pupuk Iskandar Muda di Aceh berhenti beroperasi karena tidak mendapatkan suplai bahan bakar penggerak mesin. Padahal di dekatnya terdapat tambang gas alam.
“Ini sebuah keanehan yang tidak masuk akal. Itu (gas alam) berkontainer-berkontainer dibawa oleh truk dari koorporasi gas, sebelum dibawa ke China itu melewati (Pabrik) Pupuk Iskandar Muda,” ungkapnya.
“Jadi pabrik pupuk di Aceh itu kelenger, tidak bisa berfungsi karena gasnya yang hanya beberapa puluh kilometer dari (pabrik pupuk) itu dijual dulu ke China,” lanjutnya.
Selain UU migas, kata Amien, kasus Freeport menjadi contoh lainnya dari kebodohan bangsa Indonesia. Sebab, hasil tambang emas terbesar di dunia tersebut hanya sebagian kecil yang bisa dinikmati bangsa ini.
“Kita ini, karena bangsa jongos membuat sebuah kesepakatan kontrak karya itu,” ungkapnya.
“Tidak ada bangsa yang lebih pekok dari pada bangsa kita,” tandasnya.
Amien juga meminta umat Islam di Indonesia lebih berpartisipasi dalam perpolitikan nasional. Harapannya umat Islam di indonesia tidak terus tertinggal, baik dari segi ekonomi, politik dan segi lainnya.
“Umat Islam di Indonesia ini (88,5 persen dari jumlah penduduk), itu perlu punya partisipasi, punya hak menentukan negeri ini di dalam kekuasaan politik,” kata Amien.
Ia mengatakan, kini mayoritas umat Islam di Indonesia hanya bisa menjadi penonton. Penggerak ekonomi, pemegang kendali kekuasaan elit politik jarang dipegang kalangan umat Islam. Akibatnya, umat Islam di Indonesia semakin terpinggirkan.
“Sekarang ini jelas sekali umat Islam itu menjadi umat yang marginal, di pinggiran. Karena hampir semua kehidupan nasional tidak ada di tangan umat Islam. Pertambangan di tangan mereka, pertanian di tangan mereka, perkebunan mereka,” sebutnya.
Amien tidak menyebutkan siapa mereka yang dimaksudnya. Namun, sekali lagi dia mengingatkan agar umat Islam di Indonesia lebih berpartisipasi di kancah politik. Dengan harapan umat Islam bisa ikut andil dalam menentukan arah pembangunan.
Selanjutnya, Amien menerangkan, ajakannya agar umat Islam di Indonesia lebih berpartisipasi dalam berpolitik bukan berarti dia mendukung ditegakkannya sistem pemerintahan berdasarkan syariat Islam di indonesia.
“Jadi, saya, kita Muhammadiyah itu memang tidak ada, seperti NU juga, tidak ada pikiran membangun negeri Indonesia ini menjadi negara syariah, ini tidak. Saya juga menolak,” tegasnya.
“Karena kalau kita bicara negara syariah, langsung TNI, Polri dan kaum nasionalis macam-macam itu yang akan masang kuda-kuda. Oleh sebab itu, opsi ini (membangun negara syariah) tidak kita ambil,” pungkas Amien.
–
Sumber: Detik.com

Related Posts

Abdul Somad Tolak Jadi Cawapres Prabowo, Amien Rais: Jangan Seperti Nabi Yunus!
ABDUL SOMAD

Abdul Somad Tolak Jadi Cawapres Prabowo, Amien Rais: Jangan Seperti Nabi Yunus!

BY ARDHABILLY
 
 AGUSTUS 1, 2018
Sering Dibilang Sengkuni di Medsos, Amien Bicara Turunnya Kesantunan Bangsa
AMIEN RAIS

Sering Dibilang Sengkuni di Medsos, Amien Bicara Turunnya Kesantunan Bangsa

BY ARDHABILLY
 
 JULI 27, 2018
Amien Rais: ‘Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi’ itu Bohong
AMIEN RAIS

Amien Rais: ‘Freeport Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi’ itu Bohong

BY ARDHABILLY
 
 JULI 26, 2018
Amien Rais: Freeport Seolah Kembali ke RI, Buat Saya Itu Bohong
AMIEN RAIS

Amien Rais: Freeport Seolah Kembali ke RI, Buat Saya Itu Bohong

BY ARDHABILLY
 
 JULI 14, 2018
Amien Rais Sebut Indonesia Bangsa ‘Pekok’
AMIEN RAIS

Sindiran Amien Rais untuk TGB, Ada Tokoh Keluar Jalan Hidayah Allah

BY ARDHABILLY
 
 JULI 12, 2018
LOAD MORE
News Baldatuna
Follow Us

Browse by Category

  • Abdul Somad
  • Afghanistan
  • Amien Rais
  • Arab Saudi
  • Banser
  • Berita
  • Female
  • Grand Syaikh Al-Azhar
  • Gus Dur
  • Gus Mus
  • Gus Muwafiq
  • Habaib
  • Habib Luthfi
  • Habib Umar Bin Hafidz
  • Hikmah
  • Hizbut Tahrir
  • Hujjah Aswaja
  • Indonesia
  • Internasional
  • Islam Nusantara
  • Kajian Islam
  • Kalam Ulama
  • KH Ma'ruf Amin
  • KH Maimoen Zubair
  • KH Said Aqil Siradj
  • Khazanah
  • Khilafah
  • Kopi
  • Liboyo
  • Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • Makam
  • Nabi Muhammad SAW
  • Nahdlatul Ulama
  • PBNU
  • PBNU
  • Pesantren
  • PKI
  • Politik
  • Politisasi Masjid
  • Prabowo
  • Presiden Jokowi
  • Radikalisme
  • Ramadhan
  • Renungan
  • Rokok
  • Rumah Tangga
  • Sidogiri
  • Sugi Nur Raharja
  • Suriah
  • Ulama
  • Uncategorized
  • Wahabi
  • Wali Songo
  • Waliyullah
  • Wirid Dan Do'a

Recent News

Ketika Sayyidina Umar Terlanjur Mencium Istrinya saat Berpuasa Ramadhan

Ketika Sayyidina Umar Terlanjur Mencium Istrinya saat Berpuasa Ramadhan

 MEI 20, 2018
Lawan Terorisme, 130 Ribu Banser Siap Amankan Jawa Timur

Lawan Terorisme, 130 Ribu Banser Siap Amankan Jawa Timur

 MEI 20, 2018
  • About
  •  
  • Advertise
  •  
  • Privacy & Policy
  •  
  • Contact
© 2018 News Baldatuna - Berita Islam Indonesia Terkini byBaldatuna.
© 2018 News Baldatuna - Berita Islam Indonesia Terkini by Baldatuna.








Diposting oleh Panji Nugroho "Bossto Studio" di 01.59.00 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Jawa, Masjid
Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

SILSILAH PRABU SILIWANGI

Silsilah Prabu Siliwangi ke Kota Purwokerto klik di sini

Wikipedia

Hasil penelusuran

Postingan Populer

  • Dawuh Mbah Kyai Kholil Bangkalan : Sejarah Berdirinya NU
    “SIAPA YANG BERANI PADA NU AKAN HANCUR” Suatu hari di tahun 1924 KHR As’ad Syamsul Arifin dipanggil Syaikhona Muhammad Kholil Bangkal...
  • Ziarah Makam Para Wali Daerah Tegal Jawa Tengah
    NAMA-NAMA MAKAM AULIYA, ULAMA DAN LELUHUR DI KABUPATEN TEGAL YANG PERLU DI ZIARAHI : 1. Al-Habib Muhammad bin Thohir Al-Haddad (Krat...
  • Kisah Gus Dur oleh K.H. Masruri A. Mughni
    Gus Dur & KH. Masruri Mughni KH. Masruri Abdul Mughni, pernah sama-sama nyantri bersama Gus Dur kepada KH. Abdul Fatah Hasyim d...

Mengenai Saya

Foto saya
Panji Nugroho "Bossto Studio"
smilling
Lihat profil lengkapku

Langganan

Postingan
Atom
Postingan
Semua Komentar
Atom
Semua Komentar

Total Tayangan Halaman

Translate

Label

Abdurrahman (1) Abu (1) Adab (1) Ajir (1) Alam (1) Alim (2) Allah (6) Alumni (1) aman (1) Amin (1) Anak (1) Anaknya (1) Arafah (1) Arif (1) artikel (1) Aswaja (1) Asy'ari (2) Asyura (1) Badruddin (1) bagi (1) Bagus (1) Bahagia (2) Bahar (1) Baik (5) Bangkalan (4) bening (1) Berbhakti (1) Berdoa (1) Berjan (1) Berjuang (1) Berusaha (1) Bijaksana (1) Bisri (4) Bodoh (1) Boleh (1) Budaya (1) Buku (1) Cerah (1) Ceria (1) Chasbullah (1) Cinta (1) Cuaca (1) Dakwah (1) Dalail (1) Dalhar (1) damai (4) Dianjurkan (1) Doa (8) Dunia (1) Dur (1) Dzikir (1) Dzurriyyah (1) Ekstrim (1) Filosofi (2) Forum (1) Ghozali (1) Golek (2) Guru (6) Gus (8) Gus Dur (1) Hadits (1) Haji (2) Hasyim (3) Hebat (1) Hidup (1) Hikmah (2) I'anatut Thalibin (1) Iblis (1) Imam (2) Indonesia (2) Internasional (1) islam (14) Islami (3) Istilah (1) Ja'far (1) Jawa (5) Jombang (3) Kader (1) Kalangan (1) Kalijaga (1) Karangan (1) Keagamaan (1) Keluarga (1) Kemasyarakatan (1) Kerangka (1) Keridloan (4) Kholil (4) Kitab (2) Klasik (1) Kontemporer (1) Kopi (1) Kyai (19) Leluhur (1) Lirboyo (1) Lisan (1) LP. Ma'arif (1) Ma'ruf (1) Madura (1) Madzhab (1) Magelang (1) Maha (2) makhluq (2) Malik (1) Manusia (1) Masjid (1) Mastur (1) Maulid (1) Mayit (1) Mbah (1) Memberikan (1) menarik (1) Mengenali (1) Menuju (2) Miek (1) Modern (2) Muhammad (3) Muntilan (1) Murni (2) Mus (2) Muslim (1) Mustofa (3) Mutiara (1) Nabi (2) Nadir (2) Nasihat (1) Nawawi (1) Ngaji (5) Ngelmu (4) Non Muslim (1) NU (5) Nusantara (2) nyaman (1) Orang (1) Orang Mati (1) Orang Tua (1) Organisasi (1) Ormas (1) Outline (2) Pelacur (1) Pencipta (2) Pendidikan (2) Penulis (2) Pesantren (1) Pintar (1) Prof. (1) Purworejo (1) Qurban (1) Rahmat (1) Ramah (1) Referensi (1) Ridlo (1) Rizqi (1) Salam (1) Sanad (1) Sang (1) Santri (2) Sapi (1) Saudaranya (2) Sayyid (1) Secangkir (1) Seiman (1) Sejarah (5) sejuk (1) Semangat (1) Shilaturrahim (1) Shilaturrahmi (1) Sidogiri (1) Silsilah (1) Sosial (2) Sowan (1) Sukses (1) Sunan (1) Syafi'i (1) Syaikh (2) Syansuri (1) Tawakkal (2) Tegal (1) Teladan (1) Terbaik (1) Tetangganya (2) TPQ (1) Untuk (3) Wahab (2) Wahid (2) Wali (4) Wali Paidi (1) Watucongol (2) Welasan (1) Yahya (1) Ziarah (1)

Cari disini

Arsip Blog

  • ▼  2020 (1)
    • ▼  Oktober (1)
      • Wali Paidi I
  • ►  2019 (18)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (12)
  • ►  2018 (57)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (18)
    • ►  Juli (33)
  • ►  2016 (2)
    • ►  April (2)

Daftar Blog Penting

  • SEKSI PAI KEMENAG BANYUMAS
    PENGUMUMAN PENERIMA INSENTIF
    5 tahun yang lalu
  • KADO: Kampung Doa | Kampung Do'a: Dusunnya orang-orang bertaqwa
    Halo dunia!
    7 tahun yang lalu
  • KKG PAI KABUPATEN BANYUMAS | الر َّحْمن علم القر أ ن
    HASIL KEJUARAAN LOMBA MAPSI SD XVIII TH 2015
    9 tahun yang lalu
  • NU Online | Suara Nahdlatul Ulama
panji.99.nu@. Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.